Friday, February 10, 2012

Surplus Neraca Pembayaran Indonesia Anjlok 61%

Jakarta, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) untuk keseluruhan di 2011 mengalami penurunan surplus sebesar 60,8% menjadi US$11,9 miliar dari surplus di 2010 yang sebesar US$ 30,28 miliar.

Demikian disampaikan Bank Indonesia (BI) dalam pengumumannya, Jumat (10/2/2012).

Terlihat dari data BI, penurunan surplus ini terjadi karena surplus transaksi berjalan (ekspor-impor) dan transaksi modal & finansial di 2011 mengalami penurunan.

Transaksi modal dan finansial di 2011 turun menjadi US$ 14,018 miliar dari US$ 26,62 miliar di 2010. Ini karena dampak krisis utang Eropa di akhir tahun yang memicu terjadinya arus keluar investasi portofolio asing.

Tekanan negatif terhadap NPI kemudian berkurang pada triwulan IV setelah investasi portofolio asing masuk kembali dan investasi langsung asing serta penarikan utang luar negeri swasta meningkat secara signifikan.

Sementara surplus transaksi berjalan juga turun di 2011 menjadi US$ 2,07 miliar dari surplus di 2010 yang sebesar US$ 5,14 miliar.

Penyebab anjloknya surplus neraca pembayaran di 2011 adalah karena di triwulan IV-2011 terjadi defisit neraca pembayaran sebesar US$ 3,726 miliar, dibandingkan triwulan IV-2010 yang mengalami surplus sebesar US$ 11,289 miliar. Berarti secara dua triwulan berturut-turut di 2011 neraca pembayaran Indonesia mengalami defisit akibat dampak krisis utang di Eropa yang membuat pasar keuangan goyang.

Hingga akhir 2011 posisi cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 110,123 miliar, naik dari 2010 yang sebesar US$ 96,207 miliar.

Sumber: detikFinance

No comments:

Post a Comment