JAKARTA - Perusahaan elektronik asal Korea Selatan, Samsung meminta keringanan syarat memperoleh tax allowance ke
pemerintah untuk melanjutkan rencana investasi ponsel di Indonesia.
Samsung meminta keringanan pemakaian komponen lokal dalam produksi
ponsel.
Mengacu Peraturan Pemerintah No 52/2011 tentang Tax Allowance,
syarat minimal penggunaan komponen lokal atau tingkat kandungan dalam
negeri (TKDN) adalah 40%. Adapun Samsung meminta syarat ini diperlonggar
menjadi 20% saja.
Lee Kang Hyun, Wakil Presiden Samsung Electronic Indonesia bilang,
permintaan keringanan pemakaian komponen lokal ini sudah disampaikan ke
pemerintah. "Karena saat ini belum ada industri pendukung industri
ponsel di Indonesia,” kata Kang Hyun ke KONTAN, Selasa (3/3).
Menurut dia, Samsung kesulitan memenuhi syarat 40% komponen lokal
karena ketiadaan industri pendukung. Untuk itu, Kang Hyun berharap
permintaan Samsung ini bisa dikabulkan.
Jika permintaan tak terpenuhi, Kang Hyun enggan memberikan tanggapan.
Ignatius Warsito, Direktur Industri Elektronika dan Telematika
Kementerian Perindustrian bilang, instansinya sudah membahas permintaan
Samsung tersebut. "Pemerintah pernah menjanjikan tax allowance kepada
Samsung jika investasi. Nah, saat ini mereka menagih. Tetapi mereka
terganjal soal syarat minimal penggunaan komponen lokal," kata Warsito,
Senin (2/3).
Untuk mengakomodasi permintaan Samsung ini, Kementerian Perindustrian
telah melakukan pertemuan dengan instansi lain. "Kami sudah bahas
dengan kementerian terkait," jelas Warsito.
Adapun muara dari pembahasan antar instansi itu bermuara pada usulan merevisi PP No 52/2011 tentang Tax Allowance. Jika PP hasil revisi diterbitkan, barulah Samsung bisa menikmati Tax Allowance. "Draft revisi PP kini ada di presiden," kata Warsito.
Terlepas soal tax allowance ini, Warsito optimistis, Samsung
tetap akan membangun pabrik ponsel di Indonesia. Sebab, pasar ponsel
Indonesia teramat sayang untuk dilewatkan oleh Samsung. "Mereka
(Samsung) masuk ke Indonesia karena pasarnya besar, lalu regulasi
pemerintahnya yang harus konsisten," jelas Warsito.
Perlu diketahui, Samsung berniat bikin pabrik ponsel dengan investasi
US$ 20 juta di kawasan industri Jababeka. Dalam rencana, pabrik Samsung
itu memproduksi 1,6 juta unit ponsel jenis 2G,3G sampai 4G per bulan.
No comments:
Post a Comment