Thursday, November 11, 2010

Ternyata Gayus Sudah 68 Kali Keluar Tahanan

Gayus...Gayus! Bekas pegawai Ditjen Pajak itu kini kembali bikin ulah. Dia memang lihai, apalagi disokong dengan duit miliaran rupiah di kantongnya.

Hukum seperti ada di tangannya. Usai membikin gempar dengan kasus penggelapan pajak ratusan miliar rupiah yang diotakinya, Gayus kini diduga menyogok 9 petugas Rutan Mako Brimob agar bebas pelesir ke mana-mana.

Nyatanya memang demikian.
Pemilik nama lengkap Gayus Halomoan Tambunan itu belakangan diketahui sudah 68 kali keluar dari bui. Agar semua berjalan mulus, dia memberikan upeti Rp 370 juta kepada Kepala Rutan Komisaris Polisi Iwan Siswanto.

Sumber Metro TV yang tak ingin disebutkan namanya di Jakarta, Kamis (11/11), menuturkan, Gayus bisa leha-leha sejak Juli 2008. Terakhir dia kedapatan nonton turnamen tenis di Bali.

Tapi bukan Gayus saja yang berbuat demikian. Sumber Metro TV menambahkan,
Susno Duadji dan Wiliardi Wiazard pun pernah melakukan hal yang sama. Susno pernah pelesir dengan menyogok petugas rutan Rp10 Juta. Sementara tu Wiliardi memberi uang pelicin Rp15 juta. Bila ditotal, tambah sang sumber, uang suap yang mengalir ke kantong Iwan cs lebih dari Rp 300 juta. Luar biasa!

Kasus Gayus, Siapa yang Bisa Dipercaya ?

Guru Besar Universitas Airlangga Surabaya Soetandyo Wignjosoebroto enggan berkomentar banyak perihal kasus mafia pajak Gayus Tambunan yang bisa keluar dari penjara karena diduga menyuap sejumlah anggota kepolisian di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua.

Walaupun enggan berkomentar, profesor yang kerap disapa Tandyo itu mengaku sedih jika memang kasus Gayus Tambunan yang berhasil keluar benar adanya. "Sangat menyedihkan sekali. Kita jadi tidak tahu siapa penegak hukum, dan siapa yang perusak," ujarnya kepada Media Indonesia, Kamis (11/11).

Menurutnya, para penegak hukum yang terlibat dalam kasus Gayus, yang tidak hanya kepolisian saja, tetapi juga kejaksaan dan pengadilan. Hal itu sudah jelas-jelas menghilangkan kepercayaan masyarakat pada institusi penegak hukum.

"Sudah jelas-jelas menghilangkan kepercayaan masyarakat. Jelas sekali itu. Padahal mereka yang seharusnya menegakkan hukum,"
serunya.

Akibat kasus ini, ia pun menjadi ragu, kepada siapa lagi masyarakat harus mengadu saat berbicara tentang penegakan keadialan. "Lalu kita harus percaya kepada siapa lagi?," tutupnya.

Hebat, Gayus Pantas Raih Penghargaan

Koordinator Gerakan Indonesia bersih Adhie M Massardi menilai terdakwa kasus penggelapan pajak Gayus H Tambunan pantas mendapatkan 'penghargaan' karena tindakannya yang telah membuka mata masyarakat Indonesia betapa bobroknya aparat penegak hukum di Tanah Air.

"Saya menilai Gayus pantas mendapatkan 'penghargaan' atas ulahnya selama ini," kata Koordinator GIB Adhie M Massardi ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (11/11).

Sebelumnya Gayus Tambunan sempat menggegerkan masyarakat setelah diketahui terlibat makelar kasus pajak senilai Rp25 miliar. Gayus adalah seorang pegawai negeri yang fenomenal. Usianya baru menginjak 31 tahun, namun kekayaan miliaran rupiah telah ia kantongi. Padahal, dia cuma pegawai negeri golongan III-A.

Namanya disebut oleh mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Susno Duadji, media pun heboh. Ia diduga terkait makelar kasus dan penggelapan pajak. Susno menyebutkan Gayus memiliki Rp 25 miliar di rekeningnya, namun hanya Rp395 juta yang disita negara. Selain uang miliaran rupiah dan deposito yang disimpan di berbagai bank, rumah mewah pun ia miliki.

Belakangan, kembali ditemukan harta tambahan milik Gayus berupa uang tunai dalam pecahan dolar Amerika Serikat dan perhiasan emas batangan senilai Rp74 miliar yang disimpan di 'safety box'.

Menurut Adhie, selama ini sepak terjang Gayus telah membuktikan dugaan masyarakat bahwa aparat hukum di Indonesia sudah bobrok. Gayus, katanya, berkali-kali mampu memperdaya aparat hukum. Dari kasus mafia pajak tersebut akhirnya menyeret mantan Hakim Muhtadi Asnun, Haran Tarigan dan Bambang Widiatmoko yang menyidangkan Gayus di PN Tangerang.

Selain itu juga menyeret Jaksa Cirus Sinaga yang pada saat itu bertindak sebagai jaksa peneliti kasus Gayus. "Gayus memang pantas mendapatkan 'penghargaan'. Kita harus berterima kasih karena dia borok aparat hukum kita terbuka," kata mantan juru bicara Presiden Gus Dur tersebut.

Saat ini Gayus sedang dalam proses persidangan di PN Jakarta Selatan dengan dakwaan mafia pajak. Namun tiba-tiba, masyarakat disentakkan lagi dengan beredarnya foto mirip Gayus sedang menonton pertandingan tenis di Bali. Adalah wartawan foto Kompas yang mengabadikan foto mirip Gayus pada saat pertandingan tenis antara Daniela Hantuchova melawan Yanina Wickmayer dalam Commonwealth Bank Tournament of Champions di Nusa Dua, Bali, Jumat (5/11).

Masyarakat tersentak ketika melihat beredarnya foto orang mirip Gayus tersebut. Pasalnya, Gayus saat ini sedang dalam status tahanan di rutan Brimob Kelapa Dua. Merebaknya foto mirip Gayus yang sedang menonton pertandingan tenis di Bali, akhirnya membawa korban. Setidaknya Kepala Rumah Tahanan Brimob Kelapa Dua, Depok, Kompol Iwan Siswanto pun ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri dan dicopot dari jabatannya. Selain Iwan, ada delapan petugas rutan yang kini masih menjalani pemeriksaan Div Propam Mabes Polri.

Sementara itu Ketua majelis hakim PN Jakarta Selatan Albertina Ho yang menyidangkan kasus Gayus, mengaku tidak pernah memberikan izin bagi Gayus untuk keluar dari tahanan. "Jadi, inilah hebatnya Gayus," kata Adhie.

Sumber: Media Indonesia

No comments:

Post a Comment