Jakarta - Empat eselon 1 Kementerian Keuangan akan memasuki masa pensiun pada tahun 2011 ini. Dengan demikian terdapat 8 dari 12 jabatan eselon Kementerian Keuangan akan mengalami kekosongan.
Kementerian Keuangan rupanya akan kehilangan 4 eselon I pada tahun ini disebabkan habisnya masa jabatan selaku PNS eselon I. Pada tahun 2010 lalu, 3 eselon satu mengundurkan diri sebelum masa jabatannya habis di instansi tersebut dan 1 orang eselon I telah memasuki masa pensiun.
Pertama, I Made Gde Erata yang menjabat Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) sejak 8 Juli 2008. Ia masuk masa pensiun pada 19 Februari 2010. Kepemimpinannya di lembaga ini kemudian digantikan sementara oleh Mardiasmo hingga 15 Juni 2010, lalu R.B Permana Agung hingga sekarang.
Kedua, Anggito Abimanyu yang menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF). Dia efektif mundur pada 24 Mei 2010 setelah digadang-gadangkan menjadi calon kuat Wakil Menteri Keuangan. Namun, pada tanggal 20 Mei 2010, harapan Anggito menjadi orang nomor dua di Kemenkeu tersebut pupus, setelah Presiden SBY melantik Agus Martowardojo selaku Menteri Keuangan dan teman sejawatnya Anny Ratnawaty sebagai Wakil Menteri Keuangan. Setelah hengkangnya Anggito, BKF dikepalai sementara oleh Agus Supriyanto.
Ketiga, Mardiasmo selaku Dirjen Perimbangan Keuangan yang mengundurkan diri dari Kementerian Keuangan karena dirinya ditunjuk sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada 15 Juni 2010. Jabatan tersebut akhirnya diserahkan sementara kepada Herry Purnomo yang juga menjabat sebegai Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan.
Keempat, Hekinus Manao selaku Irjen Kementerian Keuangan yang mengundurkan diri pada Oktober 2010 karena harus hijrah ke Washington menyusul Sri Mulyani. Di sana, Hekinus mendapatkan posisi sebagai salah satu Direktur Bank Dunia. Posisinya di Inspektorat Jenderal kemudian dijabat sementara oleh Hadi Rudjito yang juga menjabat sebagai Inspektur Bidang Investigasi Kementerian Keuangan.
Pada tahun 2011, ada 4 eselon yang akan memasuki masa pensiun karena tepat pada tahun ini, mereka genap berusia 60 tahun. Mereka adlaah:
Kementerian Keuangan rupanya akan kehilangan 4 eselon I pada tahun ini disebabkan habisnya masa jabatan selaku PNS eselon I. Pada tahun 2010 lalu, 3 eselon satu mengundurkan diri sebelum masa jabatannya habis di instansi tersebut dan 1 orang eselon I telah memasuki masa pensiun.
Pertama, I Made Gde Erata yang menjabat Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) sejak 8 Juli 2008. Ia masuk masa pensiun pada 19 Februari 2010. Kepemimpinannya di lembaga ini kemudian digantikan sementara oleh Mardiasmo hingga 15 Juni 2010, lalu R.B Permana Agung hingga sekarang.
Kedua, Anggito Abimanyu yang menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF). Dia efektif mundur pada 24 Mei 2010 setelah digadang-gadangkan menjadi calon kuat Wakil Menteri Keuangan. Namun, pada tanggal 20 Mei 2010, harapan Anggito menjadi orang nomor dua di Kemenkeu tersebut pupus, setelah Presiden SBY melantik Agus Martowardojo selaku Menteri Keuangan dan teman sejawatnya Anny Ratnawaty sebagai Wakil Menteri Keuangan. Setelah hengkangnya Anggito, BKF dikepalai sementara oleh Agus Supriyanto.
Ketiga, Mardiasmo selaku Dirjen Perimbangan Keuangan yang mengundurkan diri dari Kementerian Keuangan karena dirinya ditunjuk sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada 15 Juni 2010. Jabatan tersebut akhirnya diserahkan sementara kepada Herry Purnomo yang juga menjabat sebegai Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan.
Keempat, Hekinus Manao selaku Irjen Kementerian Keuangan yang mengundurkan diri pada Oktober 2010 karena harus hijrah ke Washington menyusul Sri Mulyani. Di sana, Hekinus mendapatkan posisi sebagai salah satu Direktur Bank Dunia. Posisinya di Inspektorat Jenderal kemudian dijabat sementara oleh Hadi Rudjito yang juga menjabat sebagai Inspektur Bidang Investigasi Kementerian Keuangan.
Pada tahun 2011, ada 4 eselon yang akan memasuki masa pensiun karena tepat pada tahun ini, mereka genap berusia 60 tahun. Mereka adlaah:
- Dirjen Perbendaharaan Herry Purnomo yang akan pensiun pada 2 Maret.
- Dirjen Pajak Mochammad Tjiptardjo yang genap berusia 60 tahun pada 28 April mendatang.
- Dirjen Bea Cukai Thomas Sugijata yang akan pensiun pada 21 Juni.
- Sekjen Kementerian Keuangan Mulia P Nasution yang pada tanggal 27 Agustus mendatang akan memasuki masa pensiunnya.
Batas usia pensiun (BUP) Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS, usia pensiun sampai 60 tahun untuk PNS yang memangku golongan struktural eselon I dan II. Kemudian bisa dilakukan perpanjangan batas usia pensiun PNS yang memangku jabatan struktur Eselon I tertentu sampai dengan usia 62 tahun dengan memperhatikan dengan tegas persyaratan, yaitu memiliki keahlian dan pengalaman yang sangat dibutuhkan organisasi, memiliki kinerja, moral, dan integritas yang baik, sehat jasmani dan rohani atas keterangan dokter, dan ditetapkan dengan keputusan Presiden atas usul pimpinan instansi terkait.
Sampai saat ini, Menteri Keuangan Agus Martowardojo belum memberikan ketegasan mengenai perpanjangan masa jabatan para eselonnya yang memasuki masa pensiun pada tahun ini.
"Untuk yang itu (soal pensiun eselon I Kementerian Keuangan) belum ada berita," ujarnya singkat saat ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu (12/1/2011).
Tersiar kabar bahwa pelantikan eselon I guna mengisi kekosongan jabatan itu akan dilakukan pada Jumat (14/1/2011). Menteri Keuangan Agus Martowardojo tampaknya harus segera mengisi jabatan-jabatan penting di instansinya itu dengan orang yang tepat. Jika dibiarkan berlarut-larut, maka akan terjadi 8 kekosongan jabatan eselon I pada tahun 2011 ini.
Hanya 4 jabatan eselon yang masih terisi yaitu Dirjen Anggaran yang saat ini masih dijabat Anny Ratnawaty yang juga Wakil Menteri Keuangan, Dirjen Pengelolaan Utang yang dijabat Rahmat Waluyanto, Dirjen Kekayaan Negara yang dipegang Hadiyanto, dan Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) yang dipegang Fuad Rahmany.
Sumber: detikFinance
No comments:
Post a Comment