Jakarta - Berikan kemudahan fiskal dari sektor pajak, Menteri Keuangan Agus Martowardojo tetap optimis target penerimaan pajak bisa tercapai hingga akhir tahun 2011 ini.
Ketika ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Rabu (12/1/2011), Agus menyatakan, paket perpajakan yang diluncurkan awal tahun ini guna menunjang pertumbuhan serta memperhatikan kebutuhan masyarakat, seperti pengurangan penghasilan kena pajak yang digunakan untuk sumbangan bencana, olahraga, dan lain-lain.
“Itu adalah bentuk-bentuk dukungan fiskal dari pemerintah untuk membuat ekonomi kita semakin berdaya. Ada inisiatif-inisiatif yang selaras dengan strategi 4 pro (pro growth, pro job, propoor, pro environment). Jadi kalau seandainya paket perpajakan yang terkait dengan kita boleh mengalokasikan dana untuk bencana, untuk olah raga, untuk kegiatan pendidikan dan itu bisa anggap sebagai biaya yang mengurangi pajak, itu kan suatu terobosan supaya masyarakat Indonesia betul-betul bisa memerhatikan faktor-faktor yang dibutuhkan oleh masyarakat luas,” jelasnya.
Walaupun terlihat dapat memberikan potensi kehilangan penerimaan pajak, tetapi Agus meyakini target penerimaan pajak bisa dicapai hingga akhir tahun. Pasalnya, dengan tax ratio 12,1% dan GDP yang diperkirakan bisa naik hingga Rp 7.000 triliun maka memberikan pemasukan yang cukup besar, bisa menambah penrimaan pajak sekitar Rp 100 triliun.
“Kalau sekarang ini penerimaan pasti harus dicapai karena itu merupakan anggaran (target APBN). Tapi angka 12,1% (tax ratio) meningkat jadi 11,9% kan tidak terlalu besar secara persentase, walaupun secara nilai itu di atas Rp 100 triliun, tapi saya ingin di tahun 2011 ini kita membangun SDM kita, teknologi, infrastruktur, dan kapasitas kita supaya platform yang baik untuk tumbuh ke depan,” tandasnya.
Sumber: detikFinance
Ketika ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Rabu (12/1/2011), Agus menyatakan, paket perpajakan yang diluncurkan awal tahun ini guna menunjang pertumbuhan serta memperhatikan kebutuhan masyarakat, seperti pengurangan penghasilan kena pajak yang digunakan untuk sumbangan bencana, olahraga, dan lain-lain.
“Itu adalah bentuk-bentuk dukungan fiskal dari pemerintah untuk membuat ekonomi kita semakin berdaya. Ada inisiatif-inisiatif yang selaras dengan strategi 4 pro (pro growth, pro job, propoor, pro environment). Jadi kalau seandainya paket perpajakan yang terkait dengan kita boleh mengalokasikan dana untuk bencana, untuk olah raga, untuk kegiatan pendidikan dan itu bisa anggap sebagai biaya yang mengurangi pajak, itu kan suatu terobosan supaya masyarakat Indonesia betul-betul bisa memerhatikan faktor-faktor yang dibutuhkan oleh masyarakat luas,” jelasnya.
Walaupun terlihat dapat memberikan potensi kehilangan penerimaan pajak, tetapi Agus meyakini target penerimaan pajak bisa dicapai hingga akhir tahun. Pasalnya, dengan tax ratio 12,1% dan GDP yang diperkirakan bisa naik hingga Rp 7.000 triliun maka memberikan pemasukan yang cukup besar, bisa menambah penrimaan pajak sekitar Rp 100 triliun.
“Kalau sekarang ini penerimaan pasti harus dicapai karena itu merupakan anggaran (target APBN). Tapi angka 12,1% (tax ratio) meningkat jadi 11,9% kan tidak terlalu besar secara persentase, walaupun secara nilai itu di atas Rp 100 triliun, tapi saya ingin di tahun 2011 ini kita membangun SDM kita, teknologi, infrastruktur, dan kapasitas kita supaya platform yang baik untuk tumbuh ke depan,” tandasnya.
Sumber: detikFinance
No comments:
Post a Comment