Saturday, October 22, 2011

Inggris Diselamatkan Kenaikan Pajak

Penerimaan pajak yang lebih tinggi dikombinasikan dengan realisasi belanja yang tak bertambah pada September 2011 telah membantu Inggris dalam mencapai misi pemangkasan defisit anggaran pada tahun fiskal 2011-2012.

Namun, perlemahan ekonomi justru dapat diartikan bakal terjadi keraguan pada paruh kedua tahun 2011.

Demikian diungkapkan kantor berita Reuters dari London Jumat (21/10/2011) malam atau Sabtu (22/10/2011) pagi waktu Indonesia Barat. Pemangkasan defisit anggaran pada lima tahun mendatang adalah kebijakan utama yang diusung pemerintahan koalisi Inggris yang dipimpin oleh kelompok konservatif.

Inggris juga menjadi salah satu negara di Eropa yang tertekan oleh krisis global. Menteri Keuangan Inggris George Osborne telah menghadapi banyak sekali permintaan untuk menunda pemangkasan anggaran belanja pemerintahnya. Dia juga sudah memunculkan kebijakan baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam pidato anggaran nya pada 29 November 2011.

Badan Pusat Statistik (BPS) Inggris mengumumkan bahwa pada September 2011, pinjaman netto pemerintahnya turun dari 15,4 miliar poundsterling (September 2011) menjadi 14,1 miliar poundsterling.

"Angka-angka keuangan pemerintah di bulan September memberikan kabar baik bagi George Osborne. Namun, kelemahan ekonomi dan meningkatnya tingkat kehilangan kerja membuat dia akan menghadapi pergulatan berat pada paruh kedua tahun anggaran ini dalam mencapai sasarannya," ujar Ekonom IHS Global Insight, Howard Archer.

Pemerintah Inggris hanya memiliki waktu satu tahun lagi untuk memenuhi rencananya menurunkan defisit anggaran nya, yang saat ini ada di level 11 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Padahal, level defisit yang aman, menurut konsensus Uni Eropa adalah maksimal tiga persen PDB.

Sejauh ini, penerimaan pajak meningkat hampir lima persen, sejalan dengan lonjakan inflasi. Adapun realisasi belanja pemerintah meningkat tiga persen di saat investasi ke Inggris melorot 20 persen dibanding periode yang sama tahun 2010. 

Sumber: KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment