Sunday, November 6, 2011

Hanya 55,8% Target Sensus Pajak Yang Mau 'Blak-blakan'

Jakarta - Pengumpulan formulir Sensus Pajak Nasional (SPN) baru 40% dari target. Dari formulir yang dikembalikan, hanya 55,8% yang bersedia memberikan informasi untuk SPN.

Hal tersebut disampaikan Ketua Harian Sensus Pajak Nasional (SPN) Hartoyo dalam konferensi pers, di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (4/11/2011).

"Sampai akhir Oktober agak melambat, 40 persen realisasi dari sasaran. Kategori I yang bersedia beri informasi itu 55,8 persen dan yang masuk sampai dengan Oktober 394.177 formulir isian sensus," kata Hartoyo.

Kategori dua, lanjut Hartoyo, adalah yang menolak sensus sebesar 5,5 persen dengan berbagai macam alasan seperti sudah punya NPWP. Sementara kategori ketiga, formulir dititipkan penjaga toko ada 18,1 persen.

"Sementara kategori keempat yang tokonya tutup dan sudah dikunjungi dua kali ada 20,6 persen. Kunjungan ketiga baru akan dilakukan tahun mendatang," ujarnya.

Hartoyo menambahkan, sensus ini yang menjadi orientasi adalah sentra bisnis dan perdagangan dan bukan pemukiman. Karena sifatnya yang masih mengumpulkan data, maka tidak akan ada pengenaan sanksi.

"Dari jumlah kategori I belum bisa dihitung penerimaan pajaknya karena masih harus dilihat apakah memenuhi syarat atau belum. Kemungkinan baru bisa dilihat hasilnya pada pertengahan Desember," terang Hartoyo.

SPN baru akan dilanjutkan kembali tahun 2012 mendatang. Ditjen Pajak memberi pesan agar masyarakat mau mengumpulkan formulir dan berhati-hati bila ada oknum yang mengaku sebagai petugas SPN kemudian memungut biaya karena pengisian dan pengumpulan formulir SPN tidak dikenakan biaya.

Sumber: detikFinance

No comments:

Post a Comment