Wednesday, January 4, 2012

Kemenkeu Tak Mau Latah Wajibkan PNS Punya TOEFL 600

Jakarta - Peningkatan kualitas PNS di lingkungan Kementerian Keuangan terus dilakukan. Termasuk kemampuan bahasa Inggris. Namun Kemenkeu tidak mau latah melakukan 'Gerakan TOEFL 600' seperti yang dilakukan di Kementerian Perdagangan.

"Kita secara internal sudah ada untuk kemampuan kompetensi," kata Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati di kantornya, di Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (5/1/2012).

Ia menerangkan, sistem peningkatan kinerja telah berjalan di Kemenkeu termasuk dengan metode Balance Scored Card. Seluruh PNS mulai eselon I hingga IV termasuk dalam penilaian.

Gerakan TOEFL 600, menurutnya memang diperlukan untuk Kemendag. Karena lingkungan kerja yang menuntut PNS Kementerian yang dipimpin Gita Wirjawan tersebut.

"Bahasa Inggris kan memang di Perdagangan. Namun peningkatan kompetensi bukan hanya bahasa Inggris kan? Masak kalau TOEFL-nya rendah diberhentikan? Kan nggak. Kan bisa dilakukan training," tuturnya.

Bagi Kemenkeu, kompetensi pegawai harus dinilai secara menyeluruh. "Yang penting integritas, profesional, komitmen dan kerja keras. Semua itu sudah ada di sini (Kemenkeu). Lagi pula kita harus jaga Bahasa Indonesia, karena kita hidup di Indonesia," imbuhnya.

Sumber: detikFinance

1 comment:

  1. Kalau Kemenkeu menerapkan Gerakan TOEFL 600 juga, sepertinya saya harus ikut kursus intensif nih Pak, hehehe...

    ReplyDelete