Thursday, April 19, 2012

Dirjen Pajak Kesal Kantornya Disebut 'Kantor Gayus'

Yogyakarta - Citra Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan saat ini tercoreng akibat kasus-kasus mafia pajak seperti Gayus Tambunan dan Dhana Widyatmika. Namun pegawai pajak tak sudi digeneralisir jadi kantor 'mafia'.

Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengatakan, mencuatnya kasus Gayus dan Dhana memang menyebabkan citra instansi yang dipimpinnya merosot.

"Sampai-sampai kantor kami, DJP itu disebut kantornya Gayus," kata Fuad dengan nada kesal.

Hal ini diucapkan Fuad dalam seminar nasional 'Dinamika Perpajakan Nasional, Antara Idealisme dan Realita' di Graha Sabha Pramana (GSP) UGM, Yogyakarta, Kamis (19/4/2012).

Padahal menurut Fuad, Gayus dan Dhana merupakan oknum yang bermain mata dengan para pengusaha pembayar pajak. Sebab, ada 32 ribu petugas pajak yang masih memiliki idealisme dan mengedepankan kejujuran.

"Di pajak itu ada 32 ribu orang petugas pajak, sebagian besar masih muda-muda dan rata-rata umur 30-an. Mereka digoda terus. Seperti Gayus dan Dhana itu hanya sebagian kecil," katanya.

Dia menyesalkan proses hukum terhadap kasus suap menyuap pajak ini justru yang dikorbankan adalah petugas pajak. Seharusnya pemberi suap diberlakukan hal yang sama.

"Jika ingin menghabiskan mafia perpajakan, yang menerima dan memberi suap harus diungkapkan semua," pungkas Fuad.

Sumber: detikFinance

No comments:

Post a Comment