Monday, June 18, 2012

Pegawai Pajak Bakal Kena Wajib Militer

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak akan mewajibkan pegawainya melakukan pendidikan militer. Pelatihan ala militer ini dilakukan untuk meningkatkan integritas pegawai pajak dalam rangka reformasi birokrasi.

Demikian dikatakan Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak Dedi Rudaedi saat ditemui di usai seminar pajak di Menara Cakrawala, Jakarta, Selasa (19/6/2012).

"Bagaimana meningkatkan kapasitas, kompetensi dan lain-lain. Salah satu akan kita lakukan. Orang pajak itu harus punya jiwa semangat militer karena kepentingan negara. Orang pajak harus seperti itu karena itu kepentingan dasar orang pajak miliki itu. Tidak salah kita lakukan itu. Bukan soal militeristik tapi memiliki jiwa nasional," jelasnya.

Tujuan dari pendidikan militer ini, tambah Dedi, sebagai semangat untuk menjunjung dan mendahulukan kepentingan negara dari kepentingan pribadi. "Pendidikan diklat militer ini untuk kedisiplinan, kekompakkan dan sebagainya karena kedisiplinan penting.” ujarnya.

Dedi menyatakan pendidikan ini akan memakan waktu sekitar dua minggu. Kewajiban tersebut akan diberlakukan pada tahun ini. Untuk tahap awal, hanya petugas di bagian frontliner (pelayanan paling depan) yang diwajibkan.

"Pendidikan mulai tahun ini. Wajib militer 2 minggu. Mulai berlangsung as soon as possible. Fokusnya yang frontliner. Lebih kepada nilai pendisiplinan, bukan push up-push up begitu. Nanti kita serahkan kepada yang punya lembaga pendidikan seperti itu," tandasnya.

Dedi mengakui pegawai pajak masih terbatas dari kebutuhan seharusnya, sedangkan untuk menambah pegawai bukanlah hal yang mudah. "Tidak bisa butuh sekarang, besok langsung ada," ujarnya.

Saat ini, lanjut Dedi, Ditjen Pajak hanya memiliki 32.000 orang pegawai yang bertanggung jawab atas pajak seluruh wajib pajak yang jumlahnya jutaan, yang tersebar di wilayah Indonesia yang sangat luas.

"Orang Pajak di Jepang memiliki 56.000 pegawai. Padahal negaranya negara maju dan geografisnya lebih kecil. Indonesia 32.000. Kita perlu orang-orang yang luar biasa punya integritas dan patriotik," tegasnya.

Untuk itu, Dedi menyatakan bila tidak bisa menambah pegawai, maka Ditjen Pajak harus meningkatkan kapabilitas pegawai yang ada saat ini guna menutupi kekurangan pegawai tersebut. Salah satu cara untuk menghasilkan pegawai seperti ini adalah dengan melibatkan pegawai pajak dalam pelatihan militer.

"Artinya ini bagian upaya kita dari reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi sedang berlangsung. Yang kita garap lebih banyak ke dalam bagaimana Direktorat Jenderal Pajak punya integritas, dan jiwa patriotik," ujarnya.

Sumber: detikFinance

No comments:

Post a Comment