Wednesday, October 10, 2012

Setoran Melambat, Dirjen Pajak Tak Mau Umbar Janji

Jakarta - Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengaku adanya perlambatan ekonomi global yang sedang terjadi saat ini mulai memberikan dampak pada penerimaan pajak.

Hal ini terlihat dari penurunan pajak yang terjadi pada semester ke II tahun ini dimana penerimaan pajak penghasilan (PPh) dari beberapa sektor industri terus menurun.

Fuad menyebutkan beberapa sektor yang mengalami penurunan PPh pada semester kedua seperti, industri pengolahan, pertambangan dan sektor keuangan.

"Permintaan akan komoditas ekspor kita turun, harga tambang turun akibat penurunan harga komoditas sehingga penerimaan pajak juga menurun," jelas Fuad saat ditemui di Universitas Trisakti, Jakarta, Rabu (10/10/2012).

Menurut Fuad, hanya sektor konstruksi yang mampu terhindar dari dampak tersebut. Hal tersebut terbukti dari justru meningkatnya penerimaan PPh dari sektor tersebut.

Fuad menambahkan pihaknya terus berupaya untuk menutupi kekurangan penerimaan pajak dari penurunan potensi penerimaan tersebut. Salah satu caranya dengan terus melakukan ekstensifikasi atau menjaring wajib pajak (WP) yang belum terjangkau saat ini.

"Nah ini kita sekarang mencari WP yang belum bayar pajak, meskipun penerimaan turun tapi kalau yang bayar pajak nambah itu kan bisa meng-cover yang turun tadi, sekarang memang keadaannya buruk untuk pajak," ujarnya.

Sementara itu, lanjut Fuad, penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) saat ini justru mengalami peningkatan. "Jadi di saat ekonomi slowdown menurun tapi PPN itu malah naik," tambahnya.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak, sampai 28 September, realisasi penerimaan pajak telah mencapai 66% dari target Rp 885 triliun atau sebesar Rp 584 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari PPh sebesar Rp 345 triliun dan PPN 230 triliun, sisanya disumbang dari PBB dan pajak lainnya.

"Kalau semester satu 2012 jauh lebih bagus dari 2011, begitu masuk kuartal III karena ada slowdown, lalu mulai sedikit menurun, jadi prestasinya sama seperti tahun lalu. Padahal rencana kita tahun ini lebih baik dari tahun lalu," jelasnya.

Apakah akan mencapai target 100 persen pada tahun ini, Fuad enggan berjanji. "Tidak berani ngomong saya," pungkasnya.

Sumber: detikFinance

No comments:

Post a Comment