Tuesday, December 6, 2016

Realisasi Penerimaan Bea Cukai November 2016 Capai 73,2%

Jakarta - Realisasi penerimaan bea dan cukai hingga 30 November 2016 tercatat baru Rp 134,62 triliun. Jumlah tersebut setara 73,2% dari target dalam APBN-P 2016. Posisi tersebut juga masih lebih rendah 3,61% dibanding pencapaian periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp 138,5 triliun.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu), penerimaan cukai tercatat Rp 102,96 triliun dari target Rp 148,09 triliun. Sedangkan untuk bea masuk sebesar Rp 28,98 triliun, dan bea keluar Rp 2,67 triliun.

Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru Pambudi mengatakan, tipikal penerimaan Ditjen Bea dan Cukai yang tidak flat sepanjang tahun membuat pihaknya pede penerimaan hingga akhir tahun bisa mencapai 97% dari target.

Hari ini didorong oleh akan besarnya penerimaan dari bea cukai hasil tembakau di bulan Desember.

"Karena berdasarkan peraturan yang dikeluarkan tahun 2015, maka sejak 2016 penerimaan untuk cukai, polanya adalah menumpuk di bulan Desember karena PMK 20. Jadi bulan Desember, kami akan mendapatkan tiga sampai empat kali penerimaan rata-rata bulanan," kata Heru dalam rapat dengar pendapat di Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Untuk tahun 2016, target yang dibebankan kepada Ditjen Bea Cukai adalah Rp 183,9 triliun, yang terdiri dari bea masuk sebesar Rp 33,3 triliun, cukai dari hasil tembakau Rp 141,7 triliun, alkohol Rp 151 miliar, Makanan dan Minuman yang Mengandung Alkohol (MMEA) Rp 5,2 triliun, cukai plastik Rp 1 triliun, dan bea keluar Rp 2,5 triliun.

Dengan pola penerimaan cukai hasil tembakau yang menumpuk di bulan Desember, Ditjen bea cukai memperkirakan penerimaan bisa mencapai 97% hingga akhir tahun, lebih tinggi 5% dari penerimaan tahun lalu sebesar 92%.

"Kami telah menghitung dan insyaallah hitungan kami akurasinya tinggi. Karena pemesanan pita cukai sudah datang kepada kami dan sudah didaftarkan. Untuk cukai hasil tembakau, perkiraan capaian kami sampai akhir tahun adalah Rp 139,1 triliun,"

"Sehingga kalau kami gabung dengan bea keluar yang surplus Rp 0,4 triliun, maka kami perkirakan capaian DJBC pada akhir tahun sebesar 97%. Insha Allah ini kerja yang lebih baik kalau dibanding tahun sebelumnya, di mana tahun kemarin penerimaan kami 92% dari target," pungkas Heru.

Sumber: detikFinance

No comments:

Post a Comment