Friday, January 7, 2011

Pemerintah Bebaskan Bea Masuk 4 Produk Pangan

Jakarta - Untuk menekan harga pangan dan menjaga ketersediaan stok. Pemerintah menghapuskan tarif bea masuk untuk empat produk pangan yaitu beras, terigu, kedelai, dan pakan ternak.

Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa usai retreat pangan di kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Jumat (7/1/2011).

"Semua kementerian yang terkait pada Senin depan sudah harus masuk ke Menkeu, kemudian hari Rabu akan dibahas. Untuk keempat produk makanan pokok (beras, terigu, kedelai, dan pakan ternak), mulai minggu depan sudah akan efektif dilaksanakan," tutur Hatta.

Keempat produk ini dibebaskan bea masuknya, sehingga memudahkan pemenuhan stok lewat impor. Produk pangan tersebut dinilai paling memberikan dampak terhadap kenaikan harga bahan pokok.

Dikatakan Hatta, jumlah produk yang dibebaskan bea masuknya ini bisa bertambah.

Dalam retreat tersebut ada beberapa hal yang dibahas berkaitan dengan sisi hilir dan hulu sektor pertanian. Ini dilakukan untuk menahan tren kenaikan harga pangan dunia yang terus meningkat akibat cuaca ekstrem.

Beberapa tindakan yang akan dilakukan oleh pemerintah yang berhubungan dengan sisi hilir, diantaranya:

  1. Pada prinsipnya stok beras harus cukup (stok beras Bulog setiap saat harus 1,5 juta ton)
  2. Pemerintah juga terus melakukan OP beras (Operasi pasar) secara intensive dengan volume besar. Saat ini masih 2.000 ton/hari dan akan dilipatgandakan menjadi 4.000 ribu ton/hari. OP beras tersebut diikuti dengan kegiatan OP pada minyak goreng dan komoditi yang harganya meningkat
  3. Memastikan bahwa raskin akan dibagikan dengan tepat waktu
  4. Melakukan kebijakan viskal untuk semua produk makanan utama yang memberikan dampak kenaikan harga tinggi
  5. Mengeluarkan 2 Inpres tentang flexibilitas Bulog untuk membeli gabah dan beras(jadi Bulog tidak hanya terpaku pada 1 kualitas saja)
Sedangkan untuk hulu, ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan, diantaranya:

  1. Adanya pembukaan lahan baru seluas 2 juta ha (menggunakan lahan terlantar dan lahan yang bisa dikonversi untuk dijadikan lahan pertanian) dengan pembagian 500 ribu ha untuk lahan tebu, 500 ribu ha untuk lahan kedelai, dan 1 juta ha khususnya untuk padi
  2. Melaksanakan program-program sosial (misal BOS, raskin) secara tepat waktu
  3. Pemerintah akan memberikan bantuan 1000 alat pengering di sentra-sentra produksi gabah agar pada musim hujan kualitas gabah tetap bisa dipertahankan
  4. Mengefektifkan dana cadangan sebesar Rp 3 triliun (dengan kriteria-kriteria tertentu, yaitu yang terfokus pada pangan)
Sumber: detik.com

No comments:

Post a Comment