Thursday, August 4, 2011

21cineplex Boleh Dominan, Asal Bayar Pajak dan Jual Tiket Murah

Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik dan Perpajakan Ronny Bako menilai bisnis bioskop saat ini belum bisa dikatakan monopoli. Faktanya pelaku di bisnis tersebut hanya beberapa pemain saja.

"Kalau 2 pihak (21cineplex dan Blitzmegaplex) itu, belum monopoli, mungkin posisi dominan," ujarnya ketika dihubungi detikFinance, Kamis (4/8/2011).

Menurut Ronny, dominasi tersebut tidak menjadi persoalan selagi tetap memenuhi kewajiban terhadap negara misalnya patuh bayar pajak. Selain itu, tidak merugikan masyarakat dengan menjual tiket yang mahal, serta bisa bersaing sehat dengan para pelaku bisnis lain yang menggarap lahan yang sama.

"Yang terpenting, orang banyak salah kaprah, selama menguntungkan masyarakat, bersaing secara fair, tidak menjatuhkan dan masyarakat tidak dirugikan misalnya jual harga tiket yang mahal, jadi nggak ada masalah," tegasnya.

Dikatakan Ronny jika ada pihak yang merasa dirugikan, pihak tersebut bisa melapor ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Lembaga KPPU sebagai satu-satunya yang menentukan apakah bisnis yang dilakukan pesaingnya merupakan tindakan monopoli atau tidak.

"Kalau ada pihak yang dirugikan, mengadu saja ke KPPU. Ditjen Bea Cukai yang memiliki kepentingan juga bisa melapor ke KPPU. Yang menentukan itu KPPU, kalau merugikan. Kan ada persidangan, ada putusan, ada sanksi nya seperti pemberian hukuman atau tidak boleh melakukan bisnisnya lagi," ujarnya.

Ronny menekankan pemerintah harus memastikan pelaku usaha yang dominan saat ini bisa menjalankan kewajibannya kepada negara yaitu dengan membayar pajak, tidak merugikan masyarakat, dan dapat bersaing sehat.

"Pemerintah harus pastikan mereka bayar pajak dengan baik dan harga tiket tidak mahal. Selebihnya ya bersaing secara sehat saja," serunya.

Produser film Raam Punjabi, Pemilik Perusahaan Bintang Group Ilham Bintang, dan Presiden Komisaris Blitzmegaplex A.M. Hendropriyono membentuk perusahaan importir bernama Sinar Surya Sinema (S3).

Pembentukan Sinar Surya Sinema bertujuan untuk menandingi importir film baru Omega Film yang selama ini terafiliasi dengan 21cineplex yang merupakan pemilik jaringan bioskop 21 dan XXI, yang mendominasi layar bioskop di Indonesia.


Sumber: detikFinance

No comments:

Post a Comment