Tuesday, August 16, 2011

SBY Bidik Setoran Pajak Rp 1.019 Triliun di 2012

Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan sejumlah target pendapatan dalam RAPBN 2012. Salah satunya adalah penerimaan perpajakan di 2012 ditargetkan sebesar Rp 1.019,3 triliun.

Setoran pajak tersebut berarti memberikan kontribusi hingga 79% dari total pendapatan negara dan hibah. Angka itu juga berarti mengalami kenaikan hingga Rp 140,6 triliun atau 16% dari target APBN-P 2011.

"Dengan total penerimaan perpajakan sebesar itu, rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB atau tax ratio mengalami peningkatan dari 12,2% di 2011 menjadi 12,6% di tahun 2012," jelas SBY dalam pidato Nota Keuangan 2012 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2011).

Seiring meningkatnya penerimaan negara dari pajak, SBY menjanjikan pemerintah akan memberikan pelayanan publik yang lebih transparan dan akuntabel.

"Untuk mengamankan sasaran penerimaan perpajakan itu, Pemerintah terus melanjutkan langkah-langkah reformasi perpajakan, termasuk melanjutkan reformasi peraturan dan perundang-undangan pajak," urai SBY.

Dijelaskan pula, dalam mengoptimalkan penggalian potensi perpajakan, pada bulan September 2011, Pemerintah berencana melakukan sensus pajak nasional. Melalui kegiatan sensus pajak, pemerintah ingin meningkatkan cakupan potensi pajak, baik dalam rangka ekstensifikasi maupun intensifikasi perpajakan.

"Sejalan dengan cara itu, kita sempurnakan pula mekanisme keberatan dan banding untuk meningkatkan pengawasan dan menghindari penyalahgunaan wewenang. Langkah-langkah itu, kita sertai dengan pemberian sanksi yang lebih berat bagi yang melakukan penyelewengan," tambah SBY.

Di bidang kepabeanan dan cukai, lanjut SBY, pemerintah melakukan langkah-langkah optimalisasi penerimaan, antara lain melalui penyesuaian tarif cukai, pengkajian ekstensifikasi barang kena cukai, dan pengoperasian secara penuh Indonesia National Single Window.

"Di samping itu, kita teruskan langkah-langkah untuk memperkecil kebocoran, meningkatkan intensifikasi pemungutan, serta mengatur dan menangani barang-barang ekspor dan impor dengan lebih cermat dan lebih dalam," ujarnya.

Untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di 2012 direncanakan mencapai Rp 272,7 triliun, atau memberi kontribusi sekitar 21% dari total pendapatan negara dan hibah. Untuk mengoptimalkan pencapaian target PNBP ini, lanjut SBY, Pemerintah terus melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan lifting minyak dan efisiensi cost recovery.

"Sejalan dengan itu, penerimaan dari deviden BUMN kita optimalkan melalui langkah-langkah restrukturisasi BUMN yang makin terarah dan efektif; penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance; dan peningkatan sinergi antar-BUMN," tambahnya.

Sumber: detikFinance

No comments:

Post a Comment