Sunday, December 4, 2011

Ketika Para Jutawan Rame-rame Minta Dipajaki Lebih Besar

Washington - Orang kaya menghindari pajak itu hal yang lumrah. Namun yang terjadi di Amerika Serikat adalah justru para orang-orang kaya itu minta dikenai pajak lebih tinggi. Mereka bahkan mendatangi Kongres untuk minta kenaikan pajak.

Peristiwa itu terjadi di Capitol Hill, ketika sekitar 2 lusin jutawan kaya dan selebriti mendatangi kongres untuk meminta kenaikan pajak pada Rabu (16/11/2011).

"Kami ingin membayar pajak lebih besar," ujar jutawan dari California, Doug Edwards yang juga mantan direktur pemasaran Google, seperti dikutip dari CNN, Kamis (17/11/2011).

"Jika Anda beruntung dan Anda meraup lebih dari 1 juta dolar per tahun, maka Anda harus membayar pajak lebih besar," tambahnya.

Para jutawan kaya itu ingin Kongres mencabut aturan pengurangan pajak yang dibuat pada masa pemerintahan George W. Bush. Beberapa bahkan menginginkan pengenaan pajak lebih tinggi secara umum.

Mereka berniat menekan anggota Kongres untuk menolak setiap kesepakatan yang mereka sebut Super Komite yang tidak menaikkan pajak bagi para jutawan. Sebanyak 12 anggota Panel memiliki waktu hingga Rebu depan untuk menyepakati penghematan US$ 1,2 triliun untuk 10 tahun kedepan atau berisiko otomatis pada pemangkasan belanja.

"Jika UU Super Komite tidak menaikkan pajak kami, maka kami akan meminta kepada masyarakat untuk mempertimbangkan penghentian UU itu," ujar Eric Schoenberg dari Franklin Lakes N.J, yang juga seorang profesor pemasaran dari Columbia Business School.

Mereka berencana menyampaikan pesan mereka kepada para anggota Super Komite, anggota partai Republik Loui Gohmert dari Texas dan Tom Price dari Georgia dan juga pihak anti pajak Grover Norquist.

Grup itu dibentuk setahun silam untuk menekan berakhirnya pemangkasan pajak yang dibuat era Presiden George W. Bush. Para anggotanya sebagian adalah karyawan dan mantan karyawan Google, para jutawan, ekonom Nouriel Roubini dan beberapa selebriti. Sebanyak 5 anggota lain menolak mengatakan berapa pendapatan tahunannya, namun diketahui mereka bisa disebut sebagai jutawan.

Jutawan dari Massachusetts Farhad Ebrahimi, 33 tahun mengatakan dirinya juga mendukung apa yang disebut sebagai 'Aturan Buffet' yang memungkinkan para jutawan itu membayar pajak lebih tinggi daripada yang pendapatannya kurang dari 1 juta per tahun. Aturan itu dinamakan sesuai pendukungnya yakni chairman Berkhsire Hathawai, Warren Buffet.

Namun menurut jutawan yang mewarisi perusahaan software dari ayahnya itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah meyakinkan Kongres agar menghentikan UU pemangkasan pajak bagi masyarakat kaya.

"Apa yang kita wakili di sini hari ini adalah untuk meminta pemangkasan pajak era Bush diakhiri, itu minimum secara sederhananya," ujar Ebrahimi yang juga berpartisipasi pada pergerakan Occupy Boston.

Sementara pendiri Ask.com, Garret Gruener mengatakan, ia tidak percaya argumen kenaikan pajak bagi orang kaya dan mendorong mereka membayar pajak lebih akan menghalangi pertumbuhan bisnis.

Ide pajak lebih besar untuk orang kaya tersebut sudah dirintis oleh Warren Buffet. Ia berharap orang-orang mampu seperti dirinya bisa memberikan kontribusi lebih besar ke negara.

"Teman-teman saya dan saya telah cukup lama dimanjakan oleh kongres yang ramah terhadap para milyuner. Sudah waktunya bagi pemerintah kita untuk serius tentang pengorbanan bersama ini," kata Buffet beberapa waktu lalu.

Buffett, pimpinan konglomerasi Berkshire Hathaway, mengatakan tagihan pajaknya pada tahun lalu adalah US$ 6.938.744, setara dengan 64 saham Kelas A Berkshire.

"Itu terdengar seperti banyak uang. Tapi apa yang saya bayar hanya 17,4% dari pendapatan kena pajak saya - dan itu sebenarnya persentase yang lebih rendah daripada yang dibayar oleh salah satu dari 20 orang lainnya di kantor kami. Beban pajak mereka berkisar dari 33% menjadi 41% dan rata-rata 36%," ujar Buffet.

Sumber: detikFinance

No comments:

Post a Comment