Tuesday, September 11, 2012

Boikot Pajak Bisa Dijadikan Warning dari Rakyat

SOLO – Isu wacana boikot pajak hampir terjadi di hampir semua Negara ketika ada kekecewaan rakyat terhadap akuntabilitas penguasa. Namun, wacana ini harus dipahami sebagai warning dari rakyat.

"Kekecewaan itu bukan terhadap negara sebagai sebuah institusi bersama tetapi kepada perilaku penguasa atau birokrat seperti korupsi dan sebagainya," ujar Rois PB Nahdlatul Ulama KH Masdar Farid Mas’ud saat bertemu wartawan di Solo, Jawa Tengah, Senin (10/9/2012).

Menurut Masdar, jika hanya dilakukan beberapa orang saja boikot pajak tidaklah efektif. Kalau secara total dilakukan maka konsekuensinya akan jauh lebih buruk yaitu negara menjadi ambruk.

"Hanya saja opsi boikot pajak harus ditangkap sebagai warning dari rakyat. Aparat negara harus betul-betul memegang amanah untuk benar-benar melayani rakyat," ujarnya.

Selain boikot, menurut Masdar, ada juga orang bayar pajak tetapi tidak tahu visinya untuk apa.

"Padahal pembayar pajak juga harus memiliki tanggung jawab dan kesadaran politik terhadap perilaku birokrasi. Sebab pembayar pajak yang tidak mau tahu juga berbahaya," jelasnya.

Masdar mengatakan bahwa lebih baik pembayar pajak memang membayar sesuai sebagaimana mestinya, sekaligus mengawal penggunaannya supaya tidak terjadi penyelewengan.

Sumber: okezone.com

No comments:

Post a Comment