JAKARTA – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penerimaan pajak hingga 6 Desember 2013 baru mencapai Rp814,786 triliun atau mencapai 81,87 persen. Adapun target pajak dalam APBN-Perubahan sebesar Rp995,213 triliun.
Lantas, sektor mana saja yang menyumbang penerimaan pajak paling besar? Melansir keterangan yang diterbitkan DJP, Kamis (12/12/2103), paling tidak ada 11 sektor yang menyumbang pajak paling besar.
Sektor industri pengolahan merupakan penyumbang pajak terbesar yakni sebanyak Rp333,726 triliun, naik Rp17,233 triliun atau 5,44 persen dari sebelumnya Rp316,493 triliun. Sektor selanjutnya yaitu perdagangan besar dan eceran yang tumbuh 9,33 persen menjadi Rp108,179 triliun.
Kemudian sektor jasa keuangan dan asuransi yang naik 16,78 persen menjadi Rp87,796 triliun. Namun, sektor pertambangan dan pengalian tercatat turun 17,98 persen menjadi Rp47,801 triliun.
Sektor selanjutnya yakni konstruksi yang naik 26,29 persen menjadi Rp35,493 triliun. Sektor informasi dan komunikasi naik sebesar 15,93 persen menjadi Rp26,425 triliun. Sektor transportasi dan pergudangan naik 15,93 persen menjadi Rp26,425 triliun.
Sektor real estate naik 33,13 persen menjadi Rp18,616 triliun. Sektor administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib naik 5,63 persen menjadi Rp18,389 triliun. Sektor jasa profesional, ilmiah, dan teknis naik 22,89 persen menjadi Rp15,69 triliun.
Sementara sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami penurunan 7,41 persen menjadi Rp13,694 triliun. Selain itu, akumulasi penerimaan dari sektor-sektor lainnya tercatat mengalami peningkatan 31,69 persen menjadi Rp64,174 triliun.
Sumber: okezone
Lantas, sektor mana saja yang menyumbang penerimaan pajak paling besar? Melansir keterangan yang diterbitkan DJP, Kamis (12/12/2103), paling tidak ada 11 sektor yang menyumbang pajak paling besar.
Sektor industri pengolahan merupakan penyumbang pajak terbesar yakni sebanyak Rp333,726 triliun, naik Rp17,233 triliun atau 5,44 persen dari sebelumnya Rp316,493 triliun. Sektor selanjutnya yaitu perdagangan besar dan eceran yang tumbuh 9,33 persen menjadi Rp108,179 triliun.
Kemudian sektor jasa keuangan dan asuransi yang naik 16,78 persen menjadi Rp87,796 triliun. Namun, sektor pertambangan dan pengalian tercatat turun 17,98 persen menjadi Rp47,801 triliun.
Sektor selanjutnya yakni konstruksi yang naik 26,29 persen menjadi Rp35,493 triliun. Sektor informasi dan komunikasi naik sebesar 15,93 persen menjadi Rp26,425 triliun. Sektor transportasi dan pergudangan naik 15,93 persen menjadi Rp26,425 triliun.
Sektor real estate naik 33,13 persen menjadi Rp18,616 triliun. Sektor administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib naik 5,63 persen menjadi Rp18,389 triliun. Sektor jasa profesional, ilmiah, dan teknis naik 22,89 persen menjadi Rp15,69 triliun.
Sementara sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami penurunan 7,41 persen menjadi Rp13,694 triliun. Selain itu, akumulasi penerimaan dari sektor-sektor lainnya tercatat mengalami peningkatan 31,69 persen menjadi Rp64,174 triliun.
Sumber: okezone
No comments:
Post a Comment