Tuesday, April 5, 2016

Mengenal Mossack Fonseca di pusaran Panama Papers

Dunia sedang diguncang skandal Panama Papers, yakni bocornya jutaan data finansial milik firma hukum Mossack Fonseca yang berisi penghindaran pajak dan akun offshore bernilai miliaran dollar milik sejumlah para pemimpin dunia, pesohor dan para pengusaha.

Lantas, perusahaan macam apakah Mossack Fonseca, dan mengapa da di Panama?

Mossack Fonseca yang berdiri 30 tahun lalu merupakan perusahaan hasil merger dua kantor pengacara di Panama. Satunya dipimpin Ramon Fonseca, dan satu lagi oleh imigran asal Jerman, Jurgen Mossack.

Mossack Fonseca memiliki jaringan 40 kantor di seluruh dunia, termasuk beberapa kantor di China. Perusahaan ini juga memiliki kantor di negara-negara yang diidentifikasi sebagai surga pajak oleh Komisi Eropa, seperti Bahamas, British Virgin Islands, Seychelles, dan Anguilla.

Perusahaan ini menawarkan berbagai layanan lain, mulai dari penanganan izin perdagangan, bea cukai, wealth management dan imigrasi, perijinan yacht dan jet pribadi.

Namun Perusahaan hasil merger itu mengkhususkan dirinya pada bisnis membantu klien membentuk perusahaan dalam yurisdiksi bebas pajak (offshore).

Perusahaan cangkang (shell companies) dan akun offshore tidaklah ilegal, namun mereka bisa digunakan untuk menutupi asal transaksi keuangan dan kepemilikan.

Skandal Panama Papers yang menyeret Mossack Fonseca terkuak berkat investigasi para wartawan dunia yang tergabung dalam International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).

Berdasarkan laporan investigasi ICIJ yang disusun berdasar bocoran 11 juta dokumen Mossack Fonsaca, klien perusahaan ini setidaknya mencakup 33 orang dan perusahaan yang berada dalam daftar hitam pemerintah Amerika Serikat lantaran terkait dengan transaksi obat-obat terlarang dan terorisme.

ICIJ, yang mengkoordinir investigasi panjang jutaan data itu menggambarkan Mossack Fonseca sebagai “Satu dari lima grosir kerahasiaan offshore terbesar di dunia”.

Ramon Fonseca kepada CNN Minggu malam (3/4/2016) menyatakan, informasi yang dipublikasikan tentang firma hukumnya adalah palsu.

Dalam sebuah pernyataan kepada CNN pada Senin (4/4/2016), Mossack Fonsaca menyatakan apa tidak melakukan hal yang salah, dan laporan para wartawan akan mengakibatkan kebingungan tentang keuangan offshore.

Dalam tanggapannya terhadap laporan ICIJ, firma hukum tersebut menyatakan banyak pihak (yang disebut dalam report ICIJ) ‘bukan dan tidak pernah menjadi klien Mossack Fonseca.”

“Faktanya adalah ini: sementara kami adalah korban dari pelanggaran data, kami melihat di dalam dokumen yang diperoleh secara ilegal itu, tidak ada yang menunjukkan kami telah melakukan sesuatu yang ilegal, dan itu reputasi global yang sangat kami jaga lebih dari 40 tahun melakoni bisnis dengan cara yang benar, di sini di Panama,” demikian pernyataan Mossack Fonseca kepada CNN.

Dokumen yang bocor itu mengungkapkan kepemilikan offshore oleh pribadi dan perusahaan dari lebih 200 negara.

ICIJ menyatakan, kontrol Mossack Fonseca tidak memadai. “Dokumen-dokumen yang bocor itu menunjukkan dalam beberapa kasus, prosedur Mossack Fonseca longgar dan hal ini memungkinkan orang-orang dalam daftar hitam dan klien yang dipertanyakan lolos, tanpa mereka tahu siapa klien itu sesungguhnya.”

Menanggapi pernyataan ICIJ itu, Mossack Fonseka menyatakan mereka telah melakukan uji tuntas sesuai dengan aturan hukum.

Risiko tinggi pencucian uang

Hingga Februari, Panama berada dalam daftar negara-negara dengan hukum anti pencucian uang yang lemah. Organisasi dunia pun masih khawatir terhadap kerangka hukum di Panama.

“Panama adalah pertahanan utama terakhir yang terus memungkinkan dana offshore tersembunyi dari otoritas pajak dan penegak hukum,” ujar Angel GurrĂ­a, Secretary General OECD, Senin (4/4/2016).

Dua tahun lalu IMF menyatakan Panama dengan ekonominya yang terbuka, lokasi yang strategis dan pengembangan sektor layanan keuangan offshore akan menempatkannya dalam risiko besar sebagai lokasi pencucian uang.

Negara kecil di Amerika tengah ini merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dan jawara di kawasannya. Data IMF menunjukkan ekonomi Panama tumbuh 6% tahun lalu, dan diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi lagi di tahun ini dan tahun depan.

Layanan jasa keuangan merupakan industri lokal terbesar di Panama. Terusan Panama juga sangat penting bagi ekonominya dengan sumbangan sekitar 6% terhadap GDP Panama.

Pajak yang rendah dan sistem visa yang menguntungkan membuat Panama sebagai destinasi pensiun favorit di dunia.

Sumber: kontan.co.id

No comments:

Post a Comment